PADANG – Muhammadiyah Sumbar terus memberikan perhatian bagi masyarakat di daerah pedalaman mentawai untuk ikut merasakan kebahagiaan di hari raya qurban. Program qurban bagi daerah terluar, terjauh dan terisolir (3 T) itu sudah menjadi program tahunan dari Muhammadiyah.
Program itu diusung Lembaga Resiliensi Bencana Muhammadiyah Disaster Menagement Center (MDMC) Sumbar yang berkolaborasi dengan MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Aisyiyah Sumatera Barat.
Ketua MDMC Sumbar, Portito menjelaskan, selama ini daerah yang tergolong 3 T dan daerah mualaf kerap luput dari perhatian saat hari raya qurban. Untuk itu, Muhammadiyah melalui MDMC hadir untuk menebar kebahagiaan.
“Jangan sampai masyarakat yang tinggal di daerah 3 T, daerah bencana dan mualaf tidak merasakan kegembiraan di hari raya qurban. Sementara di daerah perkotaan, hewan qurban melimpah,” tutur Portito, Minggu (11/6/2023).
Terpisah, Ketua MDMC PP Muhammadiyah KH. H. Budi Setiawan, ST mengatakan, ibadah qurban adalah ibadah yang mempunyai dimensi kemanusiaan. Hal ini perlu terus disyiarkan mengingat MDMC adalah lembaga yang sangat terkait dengan semangat dan nilai kemanusiaan.
“Berqurban adalah Upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain bentuk ketaatan, berqurban juga meningkatkan rasa sosial diantara sesama kaum muslimin,” terangnya.
Sementara itu, Ketua LLHPB Aisyiyah Sumbar, Fitri Yulianis, SE, M.Si menyampaikan, LLHPB Aisyiyah Sumbar bekerjasama dengan MDMC Sumbar untuk melaksanakan qurban di daerah pelosok pedalaman mentawai.
“Program ini bentuk kepedulian sesama antar muslimin yang berkecukupan terhadap kaum muslimin di daerah 3T yang sulit terjangkau oleh pemerintah ataupun swasta,” harapnya.
“Kepada saudara saudara kita yang ingin berqurban tahun ini bersama saudara saudara kita di daerah 3T, maka kami siap melaksanakan dan membantu penyaluran hewan qurbannya,” tutup Fitri Yulianis.(Hafiz)