AGAM – Tim Percepatan Pembangunan Pondok Pesantren (PP) Mu’allimin Muhammadiyah Pakan Sinayan, Kamang Tangah IV Suku, Kamang Magek, Kabupaten Agam, Kamis (8/6), bersilaturahmi dengan pimpinan pondok.
Tim Percepatan yang turun terdiri dari Ketua Ki Jal Atri Tanjung, M.H., Sekretaris Hendri Novigator, M.Pd., Anggota Afrijal Harun, S.Ag., dan H. Jon Misfar,M.Pd.I.
Rombongan meninjau langsung kondisi sarana prasarana dan tanah yang diwakafkan kepada pondok, serta memberikan arahan dan pedoman dalam percepatan pembangunan dan pengembangan pondok.
Jal Atri juga memberikan arahan dan memotivasi para santri, dengan cara mengajukan pertanyaan dan memberi reward. Beliau juga menguji santri yang halaf Al-Quran 16 Juz.
“Semoga Ananda para santri semua, bisa belajar dengan sungguh-sungguh dan meningkatkan semangat dan keikhlasan dalam menuntut ilmu,” ujarnya.
Pada dasarnya, imbuh Jal Atri, konsep dan pedoman percepatan pembangunan Pesantren Mu’allimin Muhammadiyah Pakan Sinayan, harus mempedomani aturan yang ditetapkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, termasuk kurikulumnya.
“Santri kita ini adalah bagian dari umat Islam, insan terbaik yang dihadirkan untuk melaksanakan amar makruf nahi munkar dan beriman kepada Allah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran Surat Ali Imran ayat 104,” jelasnya.
Untuk menjadi umat terbaik dan diposisikan Allah pada derajat yang baik, tegasnya, para santri harus meningkatkan keimanan dan ilmu pengetahuannya, sesuai arahan dalam Al-Quran Surat Al Mujadalah ayat 11.
Menurut advokat senior itu, sebagai santri yang memiliki keimanan dan ketaqwaan, harus menyiapkan diri menjadi kader umat, persyarikatan, dan bangsa, lalu mengambil posisi sebagai penentu keselamatan umat, kesejahteraan, dan kebahagiaan bangsa dan negara.
Jadikanlah keimanan dan ketaqwaan yang telah dimiliki, ujarnya, untuk mengundang datangnya keberkahan Allah, baik dari langit maupun bumi.
Para santri, kata Jal Atri mengingatkan, jangan mengingkari dan mempermainkan keimanan dan ketaqwaan yang sudah didapat. Kalau itu yang dilakukan, sebutnya, Allah SWT akan murka dan menyiksa bangsa kita.
Dalam Al-Quran Surat Al-A’raf ayat 96, jelasnya, orang yang mempermainkan keimanan, termasuk ilmu pengetahuan yang telah didapatkan, mendapatkan siksaan Allah.
“Saya berharap, santri kita itu dapat berlajar dengan tekun, mengerti, memahami dan mengamalkan ilmu pengetahuan yang didapat, meningkatkan skill dan menguasai teknologi. Jadilah generasi yang berkualitas, bermakna dan bermanfaat bagi agama, masyarakat, bangsa dan negara, sebagaimana dinukilkan dalam Al-Quran Surat An-Nisa’ ayat 9,” jelasnya.(Endrio)