Menu

Mode Gelap
Sukseskan Muktamar XX, Kader IMM Sumbar Siap Gebrak Palembang Audiensi HW ke UM Sumbar: Sinergi Musywil dan Milad ke-105 Aisyiyah Rekomendasikan Perbaikan Pemilu, Simak di Sini Tim MenaraMu Laporkan Pengembangan Media di Pleno PWM Pilkada Halal dan Bermartabat

Editorial · 6 Jun 2023 00:36 WIB ·

Jalan Tol Menuju Surga


 Jalan Tol Menuju Surga Perbesar

– Dulu sekali, jarak tempuh antara Tegal menuju Semarang, apabila di lalui lewat jalur darat pantai utara jawa, menggunakan roda empat, maka di perlukan waktu tempuh empat jam. Namun saat di bukanya akses jalan tol pulau jawa oleh presiden Joko Widodo, maka saat ini kita hanya butuh dua jam saja untuk menempuh jarak Tegal – Semarang. Tol memudahkan akses perjalanan. Jalan tol itu identik dengan jalan yang lebar, jalan dimana kita dimungkinkan menambah kecepatan. Jalan tol adalah jalan bebas hambatan. Seenggaknya itu asumsi saya. Tentu tuan dan puan boleh punya pendapat beda dengan saya. Yang tak boleh itu kita bertengkar hanya di sebabkan beda definisi terkait jalan tol. kayong langka pegawean.dan tulisan saya ini bukan dimaksudkan mengurai seluk beluk jalan tol.

Baca Juga:  Bakhtiar dan Percepatan Gerak Muhammadiyah Sumbar

Membahas istilah jalan. Maka dalam surat al-fatihah juga ada pembahasan diksi jalan. Yaitu kalimat shiratun. Lengkapnya ayat ; shirata alladzina an’amta ‘alaihim (jalan orang – orang yang telah di beri nikmat). Sebelumnya di ayat ke enam dari surat fatihah ini, kita memohon pada-Nya, agar Dia membimbing kita kejalan-Nya yang lurus.

Dan ayat ke tujuh bagian awal ini menjelaskan sekaligus mebjawab lebih lanjut maksud jalan yang lurus. Yaitu jalan para Rasul, titiannya para Nabi. atsar nya orang-orang shaleh. Mereka adalah kelompok yang telah di beri nikmat oleh Allah. Imam as-Suyuthi (w. 1505 M) menjelaskan, nikmat yang di maksud adalah Hidayah (petunjuk). Allah telah menganugerahkan nikmat-Nya bagi para rasul, para nabi dan orang-orang shaleh berupa petunjuk. Setiap nabi yang di utus membawa petunjuk. Berupa ilmu syari’at. Ilmu agama. Ilmu yg memandu kita, bagaimana cara kita hidup yg benar, untuk apa kita hidup?

Baca Juga:  Tahun Baru 1445 Hijriyah, Umat Islam Harus Berubah Nasib

Bagi saya ilmu tersebut adalah petunjuk. Itulah jalan lurus. Itulah jalan tol. Jalannya para nabi adalah jalan tol. Ia jalan yang lurus, lebar sehingga memungkinkan kita untuk menempuh perjaalanan secepat mungkin menuju surga. Semakin dalam pengetahuan kita tentang ilmu agama ini. Maka semakin lebar pula jalan tol yg kita tempuh. Hakikat agama isinya adalah petunjuk berupa ilmu untuk menggapai ridha-Nya, yang telah di lalui para nabi. Ia adalah jalan tol menuju surga. Mari kita tempuh.

*Ketua PCPM Adiwerna, Tegal. Anggota MTT PDM Kab. Tegal

Artikel ini telah dibaca 199 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Pilkada Halal dan Bermartabat

22 Februari 2024 - 21:12 WIB

Menggapai Cita-cita Muhammadiyah di Bidang Informasi Publik

11 Februari 2024 - 14:20 WIB

Merawat Muhammadiyah Kultural

27 Desember 2023 - 22:31 WIB

Jasman Rizal

Putusnya Rantai Kader Aktivis, Tanggungjawab Siapa?

6 November 2023 - 08:30 WIB

Menjadikan Sumbar Demam MenaraMu

30 Oktober 2023 - 09:19 WIB

Membangun Kekuatan Media Informasi Muhammadiyah di Era Society 5.0

22 Oktober 2023 - 08:31 WIB

Trending di Editorial