Menu

Mode Gelap
Sukseskan Muktamar XX, Kader IMM Sumbar Siap Gebrak Palembang Audiensi HW ke UM Sumbar: Sinergi Musywil dan Milad ke-105 Aisyiyah Rekomendasikan Perbaikan Pemilu, Simak di Sini Tim MenaraMu Laporkan Pengembangan Media di Pleno PWM Pilkada Halal dan Bermartabat

Berita · 1 Feb 2024 07:32 WIB ·

1 Ramadhan 1445 H Bertepatan 11 dengan Maret 2024 M


 Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir di Milad 111 Muhammadiyah. (courtesy muhammadiyah.or.id) Perbesar

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir di Milad 111 Muhammadiyah. (courtesy muhammadiyah.or.id)

YOGYAKARTA — Hisab yang dilakukan tenaga ahli dan ulama di Persyarikatan Muhammadiyah menetapkan, 1 Ramadhan 1445 H atau awal puasa Ramadhan tahun ini jatuh pada 11 Maret 2024 M.

Ketetapan itu sudah diumumkan secara resmi oleh Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Sayuti, saat menggelar konferensi pers beberapa hari lalu, di Yogyakarta.

Lalu kemudian, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir menegaskan, Muhammadiyah mengumumkan penetapan 1 Ramadhan dan 1 Syawal 1445 H itu, tidak dimaksudkan untuk mendahului pihak manapun. Maklumat ini, sebutnya, merupakan suatu yang lumrah dilakukan oleh Muhammadiyah dan organisasi lain.

Dalam Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 bertanggal 12 Januari 2024, ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti ditegaskan, 1 Ramadhan 1445 H pada 11 Maret, Idul Fitri 1 Syawal pada 10 April, dan Puasa Arafah 9 Zulhijah pada 16 Juni, serta Idul Adha 10 Zulhijah 1445 H pada 17 Juni 2024.

Baca Juga:  Peduli Rakyat Palestina, IMM Pesisir Selatan Turun ke Jalan Galang Donasi

Sayuti menjelaskan, keputusan penetapan tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Hisab Wujudul Hilal Hakiki. Dia menyebut, Maklumat itu agar diikuti oleh warga Muhammadiyah.

Sementara itu, Haedar menjelaskan, Maklumat yang dikeluarkan oleh PP Muhammadiyah ini adalah normal. Terkait dengan lebih dahulu keluar, karena Muhammadiyah dalam menentukannya menggunakan metode Hisab Wujudul Hilal Hakiki.

Jika nanti di depan akan terjadi perbedaan, guru besar Sosiologi ini berpesan supaya tidak menimbulkan polemik. Sebab Maklumat ini tidak mendahulu, juga tidak meninggalkan siapapun.

“Mungkin nanti ada yang beda, seperti juga setiap tahun di kelompok-kelompok kecil juga ada beda di tanah air, maka baik kesamaan maupun perbedaan itu harus sudah menjadikan kaum muslim untuk terbiasa toleran–tasamuh,” pesannya.

Baca Juga:  Tim Percepatan Pembangunan Pondok Pesantren (PP) Mu'allimin Muhammadiyah, Lakukan Kujungan dan Silaturahim

Haedar juga mengatakan, sebagaimana dirilis muhammadiyah.or.id, pihaknya berharap Kalender Islam Global segera diterima oleh semua kalangan. Sebab kalender ini mendesak untuk disepakati untuk mengurangi perbedaan-perbedaan karena masalah penentuan waktu.

“Ini adalah utang peradaban Umat Islam. Karena Umat Islam ini kan dengan perintah iqra’, ia harus menjadi umat dan bangsa yang berpikir,” kata Haedar.(kiprahkita.com)

Artikel ini telah dibaca 34 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Wirid Priodik Muhammadiyah dan Aisyiyah Bawa Perubahan Untuk Berkemajuan

25 Februari 2024 - 23:11 WIB

Asrama untuk Santri Baru Kauman Hampir Selesai

15 Februari 2024 - 15:56 WIB

Padang Panjang

Panti Asuhan Muhammadiyah/Aisyiyah Dapat Bantuan Sembako dan Bahan Kebersihan

13 Februari 2024 - 08:52 WIB

Musywil HW Sumbar Siap Digelar di Kampus 1 UM Sumbar

12 Februari 2024 - 15:32 WIB

Isi Waktu Libur, Santri Ponpes Al Kautsar Ikuti Seminar Pendidikan

11 Februari 2024 - 22:03 WIB

Kabar Duka, Kabid Organisasi IPM Sijunjung Zahid Rahman Meninggal Dunia

11 Februari 2024 - 08:16 WIB

Trending di berita